Pujimin Kapsul

PUJIMIN Kapsul Albumin merupakan kapsul hasil ekstrak ikan kutuk/gabus sebagai sumber protein albumin bagi masyarakat. Dimana kapsul albumin ini adalah salah satu alternatif sumber protein albumin dalam mengatasi masalah kurang gizi serta mengatasi beberapa penyakit dengan harga relatif terjangkau. Kapsul albumin ini terdaftar dengan Nomor Paten : P00200600144 dengan judul produk “Konsentrat Protein Ikan Gabus” yang diumumkan pada tanggal 8 Maret 2007 oleh Departemen Kehakiman RI dengan nomor publikasi : 047.137.A.


Manfaat PUJIMIN Kapsul Albumin (Ikan Gabus /Kutuk) Kapsul PUJIMIN mengandung albumin, asam amino serta mineral yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid kapiler dan meningkatkan kekebalan tubuh secara alamiah. Penurunan kadar albumin (hepoalbumin) sering disertai dengan pembengkakan (edema), ditemukan pada pasien kritis, luka bakar, post-operatif, preclampsia yang ditemukan pada ibu hamil maupun penyakit kronis (hati, ginjal, paru-paru dan kencing manis atau luka dekubitus, maupun ODHA), kesemuanya itu terkait dengan penurunan daya tahan tubuh, infeksi, dan proses penyembuhan yang lama.

Pasien dengan hepoalbuminemia mempunyai resiko 2,5 kali lebih tinggi terjadinya infeksi dan 8 kali lebih lama rawat inap dirumah sakit. Berdasarkan hasil uji klinik, kapsul PUJIMIN dapat digunakan sebagai protein alternatif sumber albumin, untuk mengatasi hal diatas.

MANFAAT PUJIMIN Kapsul Albumin BAGI TUBUH

DEPKES RI TR : 083375071

• MENAMBAH ALBUMIN DALAM TUBUH
PUJIMIN Kapsul Albumin dapat menambah kadar albumin dalam tubuh, tanpa perlu khawatir kelebihan albumin, karena terbuat dari bahan alami sehingga apabila kelebihan akan diekskresi dengan sendirinya oleh tubuh tanpa efek samping serta aman untuk penderita kolesterol karena mengandung asam lemak tak jenuh dan aman untuk penderita ginjal.

• DIABETES MILITUS
PUJIMIN Kapsul Albumin dapat memperbaiki jaringan sel pancreas yang mulai rusak sehingga organ pancreas dapat tetap menghasilkan hormone Insulin. Sehingga kadar Insulin dapat kembali normal dan dapat membantu menstabilkan kadar gula dalam darah bagi penderita Hipoglikemi.

• MENGURANGI RESIKO JANTUNG KORONER
PUJIMIN Kapsul Albumin mengandung Allysin untuk menurunkan kadar lemak dalam darah dan trigeserida serta untuk menurunkan kadar Homosistesin sehingga mengurangi resiko terhadap serangan jantung, stroke dan penyempitan pembuluh darah. Selain itu PUJIMIN Kapsul Albumin ini juga mengandung Prolin yang berfungsi untuk menguatkan otot-otot jantung.

• KANKER
PUJIMIN Kapsul Albumin mengandung zat aktif Allyl Sulfide yang dapat menghambat pertumbuhan hormone pemicu tumbuhnya sela kanker pada tubuh serta merangsang sel-sel yang sehat untuk regenerasi sehingga bisa mengganti sel-sel yang rusak/mati.

• HEPATITIS
PUJIMIN Kapsul Albumin mengandung Asam Amino Esensial Lengkap dan Mineral untuk memperbaiki jaringan pada hati dengan cara mempercepat regenerasi sel hati dan kandung empedu. Selain itu juga mengontrol penumpukan lemak di hati.

• ASMA
PUJIMIN Kapsul Albumin berfungsi untuk mengurangi pembengkakan karena dapat mengencerkan lendir, mengikat cairan dan mengobati luka yang ada pada saluran pernafasan.

• OTAK
PUJIMIN Kapsul Albumin membantu mengatur perbaikan jaringan organ otak yang rusak atau cedera serta untuk pasien pasca stroke/Parkinson.

• PERSENDIAN TULANG
PUJIMIN Kapsul Albumin mengandung Proline yang sangat untuk memicu berfungsinya sendi-sendi dan juga mengandung Lysin yang berfungsi membantu penyerapan Kalsium yang memadai dan mempermudah pembentukan Kolagen yang bisa membungkus tulang rawan dan jaringan penyambung tulang.

• GASTRITIS
PUJIMIN Kapsul Albumin mampu mempercepat proses penyembuhan luka lambung dengan cara meregenerasi sel sehingga membantu fungsi saluran pencernaan dan usus, agar dapat bekerja dengan baik.

• SAAT MASA KEMO TERAPI & RADIO TERAPI
PUJIMIN Kapsul Albumin mampu mengurangi dan mencegah efek-efek yang kurang baik dari kerja kemoterapi dan radioterapi seperti badan terasa lemas, lemah, kerusakan sel-sel tubuh, rambut rontok dan mual. Tanpa mengurangi fungsi kerja kemoterapi dan radioterapi itu sendiri.

• STROKE
PUJIMIN Kapsul Albumin bisa membantu bagi orang yang mengalami stroke yang beberapa bagian tubuh akan mengalami kelemahan fungsi, bahkan berakibat tidak berfungsinya beberapa bagian tubuh. PUJIMIN Kapsul Albumin membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat dan memperbaiki jaringan organ tubuh yang penting untuk otot, otak dan sistem syaraf sehingga menguatkan sistem kekebalan tubuh serta menjadi anti radikal bebas.

• LUPUS
PUJIMIN Kapsul Albumin membantu meremajakan jaringan otot, otak dan sistem syaraf pusat serta membantu sistem kekebalan tubuh.

• AUTIS
PUJIMIN Kapsul Albumin dapat mengikat kandungan logam berat / timbale / mercury yang biasanya terdapat pada penderita Autis.

• PROSTAT
PUJIMIN Kapsul Albumin menjaga adanya Glycine bagi kaum laki-laki yang ternyata diketahui memegang peranan penting untuk menjaga fungsi-fungsi prostate agar tetap sehat.

• LUKA BAKAR –LUKA OPERASI
PUJIMIN Kapsul Albumin mengandung Cystine dan Asam Amino sehingga sangat baik untuk pemulihan luka bakar, gangguan kulit, dan lekas menyembuhkan luka pasca operrasi atau pembedahan.

• USIA LANJUT (MANULA)
PUJIMIN Kapsul Albumin membantu proses penyerapan makanan dalam tubuh dan juga membantu regenerasi / memperbarui semua sel-sel atau jaringan tubuh yang mulai kurang berfungsi dengan baik karena lanjut usia.

• ANXIETAS / DEPRESI
PUJIMIN Kapsul Albumin mengandung Asam Amino Threonine dan Asam Amino Tyrosine membantu kelenjar Tiroid menghasilkan salah satu hormone untuk metabolisme kesehatan mental.

PETUNJUK PEMAKAIAN
Pada keadaan hepoalbumin dianjurkan : 3 x 2 kapsul/hari dan dilanjutkan 3 x 1 kapsul/hari.

Untuk mempertahankan kesehatan dapat dikonsumsi : 1 x 1 kapsul / hari.

Pada anak dengan gizi kurang diberikan 2 x 1 kapsul tiap hari.

EKSTRAK DALAM KAPSUL
Dia lalu mencari cara agar pemberian ikan gabus bisa lebih mudah. Bersama beberapa rekan, Pudji melakukan percobaan hingga menemukan cara, yakni membuat ekstrak ikan gabus dan memasukkannya dalam kapsul. Cara ini berhasil karena pemberiannya lebih mudah, dan pasien tak lagi menolak baunya.
Pudji lalu mendaftarkan permohonan paten kapsul ikan gabus dengan nomor P00200600144, berjudul produk konsentrat protein ikan gabus. Permohonan paten ini diumumkan pada 8 Maret lalu oleh Departemen Kehakiman dengan nomor publikasi 047.137.A.
Dia sebenarnya meneliti ikan gabus sejak tahun 1994. Pada 2003 Pudji mulai memberikan cairan ikan gabus melalui selang makanan pada pasien di Rumah Sakit Wahidin. Tahun 2004-2005, tamatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini membuat ikan gabus dalam bentuk kapsul.
Untuk meyakinkan dan membuktikan suplemen makanan yang dibuat itu bisa diterima di mana-mana, Pudji mengirimkan kapsul tersebut kepada rekan dokter di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jakarta.
“Saya minta mereka memberikannya kepada pasien dengan beragam penyakit seperti luka patah tulang, stroke, gula, TB, atau gizi buruk. Hasilnya, pemberian suplemen makanan ini membuat pasien sembuh lebih cepat, dan kondisinya menjadi lebih baik,” paparnya.
Sebagai dokter spesialis gizi, Pudji resah atas maraknya kasus gizi buruk. Menurut dia, banyak pasien gizi buruk yang membaik setelah diberi biskuit ikan gabus. Sesuatu yang sebenarnya mudah didapat dan murah harganya. Kini, tinggal kemauan dan keseriusan pemerintah daerah untuk berjaringan dengan berbagai instansi, termasuk perguruan tinggi. “Saya siap membantu,” ucapnya.
Apalagi, ujar Pudji, penggunaan ikan gabus untuk produksi makanan tambahan juga bisa memberi nilai tambah ekonomis bagi petambak. Ini akan lebih terasa bila produksi makin meningkat. Dia memang membuat kapsul itu dalam skala laboratorium karena penggunaannya pun masih terbatas

Peran albumin dalam klinis semakin penting disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain; keadaan hipoalbuminemia yang sering dijumpai pada pasien, masa recovery setelah operasi ataupun dalam proses penyembuhan (gibbon, 1985), selain itu albumin dapat dijadikan sebagai prediktor terbaik harapan hidup penderita. Serum albumin merupakan salah satu parameter penting dalam pengukuran status gizi pada pasien dengan penyakit akut atau kronik. Protein ini diketahui memiliki efek stabilitas endothelium dan membantu memelihara permeabilitas kapiler pada makromolekul. Albumin juga berperan mengikat obat-obatan yang tidak mudah larut, seperti aspirin, antikoagulan, koumarin, dan obat tidur. Selain mengobati luka bakar dan luka pasca-operasi, albumin bisa digunakan untuk menghindari timbulnya sembab paru-paru dan ginjal, serta carrier faktor pembekuan darah. Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total plasma tubuh, dengan nilai normal 3,5 – 5,5 g/dl. Pemakaian albumin untuk mengatasi hipoalbuminemia pada pasien rawat inap membutuhkan biaya yang cukup besar. Tetapi albumin parenteral untuk meningkatkan kadar albumin plasma tidak berarti akan memperbaiki prognosis, tapi ditujukan pada penyebab penyakit, hal ini berhubungan dengan penyebab hipoalbuminemia, perubahan metabolisme dan fase akut suatu penyait. Albumin 20% tang diberikan perparenteral sebanyak 200-400ml selama 1-2 hari pada kasus diatas tidak ditujukan untuk terapi hipoalbuminemia tetapi untuk mengatasi hipovolemia plasma (Allison, 2001). Albumin ikan bila dibandingkan dengan albumin parenteral dari segi harga sangat murah, dengan pemberian selama 10 hari dibutuhkan Rp. 200-240 ribu, bandingkan dengan albumin infus dengan pemberian 3 botol dengan harga 4,2-4,8 juta. Selain ikan, albumin juga banyak dijumpai pada telur dan susu dan berfungsi sebagai pengangkut asam lemak dalam darah. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan produk lain dalam kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Kandungan protein ikan gabus terdiri dari asam amino; aspartat, glutamate, serine, threonin, alanin, valin, leucin, isoleucin, arginin, histidin, phenil alanin, tryptopan, lysine, prolin, methionin, tyrosin, ovalbumin.
Banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar albumin yang rendah (hipoalbuminemia) dengan peningkatan resiko komplikasi infeksi, lama rawat inap di rumah sakit, tingkat kematian pada pasien medis maupun pasien operasi. Vincent dkk, membuat sebuah penelitian meta analisis pada 90 penelitian kohor dengan total pasien sebanyak 291.433 dalam mengevaluasi hipoalbuminemia sebagai salah satu predictor akibat. Melalui analisis multivariate disimpulkan bahwa hipoalbuminemia merupakan prediktor yang kuat terhadap akibat yang buruk. Setiap penurunan 10g/l konsentrasi serum albumin secara signifikan meningkatkan kematian dengan odds ratio 137/100, kesakitan dengan odds ratio 89/100, dan lama rawat di ICCU dan RS  dengan odds ratio masing-masing 28/100 dan 71/100. kung dkk, menguji konsentrasi serum albumin pada pasien-pasien operasi  akut yang sebelumnya tidak berada pada keadaan defisit energi . Melalui analisis univariat menunjukkan bahwa konsentrasi serum albumin dan nilai APACHE II berhubungan erat dengan daya tahan pasien. Engleman dkk melakukan penelitian terhadap 5165 pasien menunjukkan bahwa kadar serum albumin rendah (2,5 g/dl) merupakan variabel bebas terhadap terjadinya kematian setelah operasi pencangkokan jantung . Eddy (2003) dari malang, memberikan ekstrak ikan gabus pada pasien dengan luka operasi atau luka bakar dengan kadar albumin 1,8 g/dl selama 8 hari, pasien hanya membutuhkan 24 kilogram ikan gabus dan luka sembuh 3 hari lebih cepat  dibandingkan dengan menggunakan serum albumin. Vincent dkk (2003), menguji 9 penelitian prospertif control dengan total pasien 535, menyimpulkan bahwa rata-rata komplikasi dapat diturunkan dengan memberikan terapi albumin 30g/dl, dan Nicholas dkk (2003), melaporkan bahwa pemberian albumin pada penderita HIV dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress dari inveksi HIV. Taslim dkk (2005) memberikan ekstrak ikan gabus pada penderita yang mempunyai kadar albumin 2,2 g/dl dan luka dekubitus maupun penyakit paru-paru dengan pemberian 2 kali 50ml/hari selama 10 hari, menunjukkan peningkatan kadar albumin sebesar 0,7 g/dl dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hidayanti (2006), memberikan kapsul albumin pada penderita paska bedah kurang gizi selama 10 hari dengan pemberian 3x2 kapsul (480mg/hari), hasilnya menunjukkan peningkatan kadar albumin 0,7 g/dl dibandingkan kontrol dan lama rawat inap berkurang 3 hari dibandingkan dengan kontrol. Salma (2006), memberikan kapsul albumin pada penderita HIV/AIDS selama 14 hari dengan pemberian 3x2 kapsul (480mg/hari) menunjukkan peningkatan kadar albumin sebesar 0,6 g/dl dan hemoglobin 1 gr%/dl serta kenaikan berat badan sebesar 2 kg dibandingkan dengan kontrol yang mengalami penurunan kadar albumin 0,1g/dl dan hemoglobin 0,5 gr%.

IKAN GABUS adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).

Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan Albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit.
Salah satu masalah di antara sejumlah masalah yang penting dalam hidup ini adalah bagaimana kita memandang masalah. Masalah “memandang masalah” adalah sebuah masalah yang sangat penting. Tidak hanya karena semua orang pasti memiliki sejumlah masalah, melainkan juga karena di luar diri pun pasti banyak masalah.Tetapi hendaknya diingat dan selalu diingat, bahwa masalah tidak selalu harus diartikan sebagai “sesuatu yang bersifat negatif”. Segala sesuatu memiliki dua sisi. Kalau Anda melihat sesuatu negatif berdasar sudut pandang Anda, berarti sesuatu itu memiliki segi positifnya, segi yang akan memberi atau menjadi peluang yang akan dapat menghadirkan suatu perkembangan yang tidak terduga. Siapakah yang dapat melihat sesuatu itu positif, sementara orang banyak di sekeliling melihatnya negatif? Hanya “orang gila”. Berikut adalah sebuah contoh nyata yang mengagumkan dan membanggakan. Di samping lele, ikan darat yang dikenal luas dan dikonsumsi masyarakat adalah mujahir, sepat, ikan mas dan ikan gabus.
Berbeda dengan ikan-ikan yang tersebut terdahulu, ikan gabus tidak atau kurang disukai alias belum termasuk lauk yang dirindukan. Tetapi, kesan itu kini telah terpatahkan oleh kehadiran Doktor Nurpudji Astuti, yang sejak tahun 2006 menjadi Guru Besar Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar.
Ketidak atau kekurang ’populeran’ ikan gabus itu gara-gara bau amis yang menjadi suplemen makan yang berfungsi menjaga metabolisme tubuh, menaikkan kadar albumin dan mempercepat pemulihan kesehatan.
Ikan gabus yang telah dibuat serbuk, dimasukkan ke dalam kapsul, bau amis tidak akan tercium lagi. Gunanya :
1.      Mampu menaikkan kadar albumin lebih cepat daripada dengan diinfus.
2.      Kondisi pasien berkadar albumin rendah yang juga mengidap penyakit lain, misalnya Stroke, Diabetes, HIV/AIDS akan membaik.
3.      Menaikkan berat badan anak yang kurang gizi, kurang lebih 1 kilogram tiap     bulan.
4.      Bayi yang akan dilahirkan oleh ibu yang kurang gizi akan menjadi lebih sehat dengan  diberi kapsul ikan gabus untuk mendapatkan tambahan protein dan zat besi.
Untuk memasyarakatkan berbagai kegunaan itulah Doktor Astuti secara rutin memberikan biskuit ikan gabus, bersama Petugas Puskesmas, Kader Posyandu dan Petugas Rumah Sakit.
Kecuali sebagai indikator mortalitas, morbiditas dan metabolisme tubuh, albumin juga berfungsi sebagai penahan regulasi cairan dalam tubuh. Bila oleh sebab apa pun kadar albumin ternyata rendah, protein yang masuk ke tubuh tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, karena protein pecah. Dalam keadaan seperti itu kemampuan untuk menyerap obat, tidak akan memadai.
Biaya infus bagi pasien yang rendah kadar albuminnya, cukup mahal, yaitu kurang lebih Rp1,4 juta. Karenanya, jagalah, agar kadar albumin berkisar antara 3,5 – 4,5.
Bu Astuti, Guru Besar di Universitas Hasanuddin, Makassar, istri Pak Taslim Arifin, sangat perihatin atas hal tersebut di atas. Diupayakannya untuk menemukan bahan lain untuk meningkatkan kadar albumin, dengan biaya yang tidak (harus) mencekik leher. Ditemukanlah di ikan gabus. Karena mudah didapat, harganya juga murah.
Pada uji coba pertama, ibu yang ahli gizi itu memberikan masakan ikan gabus kepada pasien di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Berhasil. Kadar albumin meningkat.
Untuk lebih menguji kehandalan suplemen makanan itu, kapsul dikirim Ibu Astuti ke rekan-rekan dokter di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan pesan: “Berikan kepada pasien gula, patah tulang, TBC, stroke dan gizi buruk. Hasilnya? Pasien lebih cepat sembuh, kondisi jadi lebih baik.
Ibu Astuti menghabiskan waktu selama sepuluh tahun mulai awal penelitian sampai dengan peng-kapsulan ikan gabus dengan rincian sebagai berikut :
• Mulai meneliti tahun 1994.
• Mulai memberikan cairan ikan gabus tahun 2003.
• Menghasilkan ikan gabus dalam kapsul, mulai tahun 2004.
REFERENSI :
1. Sari Ikan Kutuk Pengganti Terbaik Sel Tubuh (Jawa Pos, 8 Juni 2008)
2. Infus Murah Nurpuji Astuti & Nilai Tambah Ikan Gabus (Sri Ayu Taslim, Kompas, 31 Mei 2007)
3. Ikan Kutuk Obat Menaikkan Kadar Albumin (Syafrudin, Malang Pos, 18 September 2007)
4. Ikan Kutuk Pemacu Albumin, Ekstrak Bisa Langsung Diminum, Peran Penting Atur Cairan Darah (Lia, Jawa Pos, 20 September 2007)
5. AMR, Ikan Haruan Obat Mujarab Untuk Luka (Kompas, 15 Desember 2003)
6. Potensi Serum Albumin Dari Ikan Gabus (NAW, Malang Pos, 18 September 2003)
7. Gabus Temuan Sang Profesor (Heru Pamudji dan Rachmat Hidayat, Gatra, 15 Januari 2003)
8. Cepat Sembuh Berkat Ikan Gabus (Irfan Hasuki, Nikita, No.449 Th. IX)
9. Ekstrak Ikan Gabus Kaya Protein (HAP, Jawa Pos, 15 September 2004)
10. Predator Penyembuh Luka: Albumin (Koran Tempo, 16 Januari 2003)


Albumin Bukan Obat! Albumin adalah Sari Ikan Gabus Menyehatkan.

1 komentar:

  1. Selamat pagi...
    Mohon info..
    Untuk pabrik nya apakah ada kontak person yang bisa dihubungi?
    Terima kasih..
    Baskoro.. Madiun

    BalasHapus